Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

LAURENS KOSTER BOHANG

Gambar
  LAURZENS   KOSTER   BOHANG SASTRAWAN   INDONESIA   ANGKATAN   “45” Lahir   di   Tamako_Sangihe : 1913 Meninggal   di (?) : 14 Februari 1945 Penulis dan Esais. yang   misterius,   guru   dan   sahabat   dekat   Chairil   Anwar, Bohang   sangat fasih berbahasa   Belanda.   Adalah Laurens Koster Bohang atau dikenal dengan LK Bohang, teman seangkatan Chairil Anwar. Ia tidak meminta HB Jassin untuk menuliskannya dalam jajaran Angkatan ’45, tidak juga merengek-rengek pada teman-temannya untuk dipanggil atau dimasukan dalam kelompok penyair. Baginya menulis terus saja menulis mengalir apa adanya. Kepribadiannya yang baik serta jiwanya yang terbuka dan berusaha untuk memahami gejolak teman-temannya pada saat itu membuatnya menarik minat HB Jassin untuk membedah karya-karyanya dan ternyata karyanya itu membuat HB Jassin terpukau dan menyebutnya sebagai Sastrawan yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah sastra Indonesia yaitu dalam jajaran angkatan ’45 bersama Chairil Anwar, Amal Ha

WILLEM ALEXANDER KAHENDAKE SARAPIL

Gambar
  KEPALA DAERAH PERTAMA KABUPATEN SANGIHE & TALAUD WILLEM ALEXANDER KAHENDAKE SARAPIL disusun oleh:Alffian Walukow. Dari berbagai sumber tulis dan lisan. Kepala Daerah Sangihe dan Talaud (1948-1950) meninggal 25-5-1953). Diberhentikan dari jabatan Raja tahun 1928. (digulingkan oleh pemerintah Belanda). Raja Willem Sarapil menjadi ketua federasi raja –raja Sangir-Talaud pada tanggal 20-3-1948 sampai kematiannya 24-5-1953. Ketika Raja Wellem Sarapil digulingkan dalam waktu singkat tahun 1929, Justhus Kathiandagho menjabat sebagai kepala pemerintahan sementara sebagai jogugu kerajaan Tabukan. Willem diangkat ulang sebagai raja 1945. Tahun 1946 ia dipilih mewakili Sangihe-Talaud (Satal) mengikuti Konperensi Malino 16 Juli 1946, dan bersama J.E.Tatengkeng, wakili Satal pada Konperensi Denpasar 7 Desember 1946. Otomatis sebagai peserta, diangkat anggota Parlemen Negara Indonesia Timur (NIT) sejak 24 Desember 1946. Kemudian terpilih sebagai Ketua Senat NIT dilantik 28

Protria Mandik_Suster Pribumi Sangihe Tamatan Eropa.

Gambar
  PROTRIA MANDIK.  Suster Pribumi Sangihe tamatan Eropa. Oleh: Alffian Walukow   Protria adalah anak dari Opa Pendeta Otsen Mandik (asal Paghulu/Karatung) seorang pendeta pribumi Sangihe alumnus Sekolah Gunung dan Kweek School Kaluwatu. Ibunya Mariam Kadamehang (orang Kauhis) juga tamatan Kweek School Kaluwatu. Protria menyelesaikan study awal di sekolah Sending dan HIS Tahuna, seterusnya melanjutkan pendidikan keperawatan di Switzerland dan terakhir di Roterdam selama kurun waktu  5 tahun. Setelah selesai pendidikan, Protria kembali ke pulau Sangihe dan bekerja di Rumah Sakit Liunkendage Tahuna. Jabatan terakhirnya adalah kepala perawat. Protria Mandik menikah dengan Karel Adriaan (hani) anak ke 3 dari raja Frederik Imanuel Adriaan.(raja terakhir kerajaan Kendahe Tahuna) Pada masa-masa itu, bibinya (kakak dari ibunya Protria) sudah lebih dahulu bekerja di RS.Liunkendage yaitu LEIDY KADAMEHANG (oma banto) sebagai asisten dokter Blakhart Kepala RS.Liunkendage. (masa jabatan dokter Blakh

Frederik Imanuel Adriaan

Gambar
  Frederik Imanuel Adriaan, Raja terakhir kerajaan Kendahe_Tahuna. Memerintah tahun 1942-1949 Sebelum menjadi raja, bekerja sebagai Boekhouder (akuntan) di SulawesiTengah. Frederik menikah dengan Marry/Maria/Marietje anak dari Puengbulaeng Dumalang (bawu ari). Puengbulaeng nama saraninya adalah Dorkas. Dorkas adalah anak ke-6  dari 7 orang bersaudara anak dari Raja Salmon Tuwondai Dumalang. Dorkas menikah dengan Makiparingang Paparang dan melahirkan:  1. Jetje Paparang 2. Marietje Paparang. (Isteri dari Raja Fredrik Imanuel Adrian) 3. Loly P. Dumalang(anak piara) anak dari Sapiutan Dumalang. Salah satu saudara kandung dari Dorkas bernama Markus Mohonis Dumalang juga menjadi raja kerajaan Kendahe Tahuna yang dijuluki Datu Nalamise (raja yang mati di laut). Fredrik Adrian mengawali karirnya sebagai petugas pembukuan pemerintah Belanda di Kesultanan Sigi_Donggala sampai tahun 1931 Memiliki tanah pembelian yang sangat luas di daerah Sigi,Dolo,Donggala dan di Bandar Palu (saat ini Pantoloan