POHON SAGU BARU' BUKANLAH TANAMAN ENDEMIK SANGIHE.
Pohon Sagu Baru Sangihe
Berikut adalah beberapa foto yang menampilkan berbagai bagian dari tanaman Arenga australasica (Australian Arenga Palm), termasuk struktur daun, batang, bunga, dan buahnya:
-
Tanaman Utuh di Habitat AsliFoto ini menunjukkan Arenga australasica tumbuh di hutan hujan pesisir di Queensland, Australia. Tanaman ini memiliki batang yang tinggi dan daun yang menjuntai, menciptakan tampilan khas palma tropis.
-
Detail Daun dan TajukGambar ini menyoroti daun majemuk menyirip dengan anak daun berwarna hijau gelap di bagian atas dan abu-abu keperakan di bawahnya. Ujung daun sedikit berlekuk, memberikan tekstur khas pada tajuknya.
-
Buah MatangFoto ini menampilkan buah Arenga australasica yang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2–2,8 cm. Buah matang berwarna merah, ungu, atau cokelat dan mengandung 1–3 biji dengan kulit keras dan halus.
-
Habitat di Hutan Hujan PesisirGambar ini menunjukkan Arenga australasica tumbuh di hutan hujan pesisir, hanya 100 meter dari garis pantai di Mission Beach, Queensland. Tanaman ini tumbuh di lingkungan yang lembap dan teduh.
-
Detail Bunga dan BuahFoto ini menampilkan bunga kecil berwarna kuning dan buah matang dari Arenga australasica. Bunga tersusun dalam kelompok tiga: satu bunga betina dan dua bunga jantan.
Nama ilmiah : Arenga australasica
Arenga australasica, yang dikenal sebagai Australian Arenga Palm atau Southern Arenga, adalah spesies palma yang berasal dari wilayah tropis di Australia utara, termasuk Queensland bagian utara, Northern Territory, serta beberapa pulau di Selat Torres. Tanaman ini tumbuh di hutan hujan pesisir, hutan monsun, dan daerah berbatu dari permukaan laut hingga ketinggian sekitar 240 meter .(OzNativePlants, PalmPedia)
Asal Usul dan Penyebaran
Menurut data dari Plants of the World Online, Arenga australasica memiliki persebaran alami di Maluku (Kepulauan Kai), Papua Nugini, Northern Territory, dan Queensland bagian utara dan timur laut . Namun, informasi mengenai keberadaan spesies ini di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, tidak tersedia dalam sumber-sumber yang ada.(Plants of the World Online)
Potensi Budidaya di Pulau Sangihe
Meskipun tidak ada catatan resmi tentang keberadaan Arenga australasica di Pulau Sangihe, kondisi iklim tropis dan tanah vulkanik di pulau tersebut dapat mendukung pertumbuhan palma ini. Arenga australasica tumbuh baik di tanah berpasir yang memiliki drainase baik dan membutuhkan banyak air serta cahaya semi-teduh .(Default)
Kesimpulan
Arenga australasica adalah palma endemik Australia dengan habitat alami di wilayah pesisir utara dan timur laut. Saat ini, tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa spesies ini telah diperkenalkan atau dibudidayakan di Pulau Sangihe. Namun, dengan kondisi lingkungan yang sesuai, ada potensi untuk memperkenalkan dan membudidayakan tanaman ini di pulau tersebut.
Arenga australasica, dikenal sebagai Australian Arenga Palm atau Southern Arenga, adalah spesies palma endemik Australia yang memiliki karakteristik morfologi dan taksonomi yang khas. Berikut adalah deskripsi fitologi dan taksonomi awal dari spesies ini:
Taksonomi
-
Nama Ilmiah: Arenga australasica (H.Wendl. & Drude) S.T.Blake ex H.E.Moore
-
Famili: Arecaceae (Palmae)
-
Sinonim: Saguerus australasicus H.Wendl. & Drude; Normanbya australasicus (H.Wendl. & Drude) Baill.
-
Deskripsi Awal: Spesies ini pertama kali dideskripsikan sebagai Saguerus australasicus oleh Hermann Wendland dan Carl Georg Oscar Drude pada tahun 1875. Kemudian, pada tahun 1963, Stanley Thatcher Blake dan H.E. Moore mengklasifikasikannya ulang ke dalam genus Arenga .(Plants of the World Online, Default, Wikipedia)
Morfologi dan Fitologi
-
Pertumbuhan: Palma ini tumbuh berumpun dengan 1–3 batang dominan dan banyak anakan di pangkalnya. Tinggi batang dapat mencapai 20 meter dengan diameter sekitar 30 cm .
-
Daun: Daun majemuk menyirip sepanjang 2–3,5 meter, dengan anak daun berjumlah 78–142 per helai. Anak daun berwarna hijau gelap di bagian atas dan abu-abu keperakan di bawahnya, dengan ujung sedikit berlekuk. Daun terminal menyatu di pangkalnya, membentuk pola seperti ekor ikan .
-
Bunga: Bunga kecil berwarna kuning, berukuran sekitar 1 cm, muncul dari pangkal daun bagian atas dan berkembang ke bawah. Bunga tersusun dalam kelompok tiga: satu bunga betina dan dua bunga jantan .
-
Buah: Buah berbentuk bulat dengan diameter 2–2,8 cm, berwarna merah, ungu, atau cokelat saat matang. Setiap buah mengandung 1–3 biji dengan kulit keras dan halus. Daging buah mengandung kristal kalsium oksalat yang dapat menyebabkan iritasi kulit .
-
Siklus Hidup: Setiap batang bersifat monokarpik, yaitu mati setelah berbuah, namun tanaman tetap hidup melalui anakan yang tumbuh di pangkalnya .(PalmPedia, Lucid Central, Default, PalmPedia)
Habitat dan Distribusi
-
Distribusi Alami: Tersebar di pesisir utara dan timur laut Australia, termasuk Queensland dan Northern Territory, serta beberapa pulau di Selat Torres .
-
Habitat: Tumbuh di hutan hujan pesisir, hutan monsun, dan daerah berbatu dari permukaan laut hingga ketinggian sekitar 240 meter. Tanaman ini lebih umum ditemukan di pulau-pulau lepas pantai dibandingkan di daratan utama .(Plants of the World Online)
Referensi Utama
-
Moore, H.E. (1963). Gentes Herbarum 9(3): 268.
-
Dowe, J.L. (2010). Australian Palms: Biogeography, Ecology and Systematics. CSIRO Publishing.
-
Plants of the World Online – Kew Science.(Lucid Central, Plants of the World Online)
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut atau akses ke sumber-sumber tersebut, saya siap membantu.
Berikut adalah kajian ilmiah yang relevan mengenai Arenga australasica dan spesies terkait di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara:
1. Pendekatan Fisiologis untuk Konservasi Empat Spesies Palma: Arenga australasica, Calamus australis, Hydriastele wendlandiana, dan Licuala ramsayi
-
Penulis: Dian Latifah, Robert A. Congdon, Joseph A. Holtum
-
Publikasi: Jurnal Reinwardtia, LIPI – BRIN
-
Tahun: 2014
-
DOI: 10.55981/reinwardtia.2014.421(Reinwardtia, Reinwardtia)
Studi ini meneliti strategi perkecambahan dan faktor lingkungan yang memengaruhi regenerasi Arenga australasica, termasuk pengaruh cahaya dan suhu. Hasilnya menunjukkan bahwa biji dengan kulit keras memerlukan perlakuan khusus untuk mempercepat imbibisi, dan bahwa cahaya merah mendorong perkecambahan, mengindikasikan preferensi spesies ini terhadap area terbuka. Temuan ini penting untuk upaya konservasi dan rehabilitasi habitat alami spesies ini.(Reinwardtia)
2. Sagu Baruk (Arenga microcarpha Becc.) sebagai Sumber Pangan Lokal Unggulan dan Tanaman Konservasi Tanah di Kabupaten Kepulauan Sangihe
-
Penulis: Marianus Marianus, Sumeru Ashari, Bambang Tri Rahardjo, Bobby Polii-Mandang
-
Publikasi: AGRIVITA Journal of Agricultural Science, Universitas Brawijaya
-
Tahun: 2012
Penelitian ini mengevaluasi potensi Arenga microcarpha, dikenal sebagai sagu baruk, sebagai sumber pangan lokal dan tanaman konservasi tanah di Sangihe. Hasilnya menunjukkan bahwa sagu baruk memiliki kandungan pati yang tinggi dan adaptasi yang baik terhadap berbagai ketinggian, menjadikannya tanaman yang penting untuk ketahanan pangan dan konservasi lingkungan di daerah tersebut.(agrivita.ub.ac.id)
3. Analisis Usaha Tani Sagu Baruk (Arenga microcarpha Becc.) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara
-
Penulis: Alfred P. Manambangtua, Jerry Wungkana, Toni Surya Hidayat
-
Publikasi: Prosiding Seminar Nasional Tahun 2021, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta - Magelang
-
Tahun: 2021
-
Tautan: https://journal.polbangtanyoma.ac.id/pros2021yoma/article/view/653(journal.polbangtanyoma.ac.id)
Studi ini menganalisis aspek ekonomi dari budidaya sagu baruk di Sangihe. Dengan R/C ratio sebesar 4,22, usaha tani sagu baruk dianggap menguntungkan dan layak dikembangkan sebagai sumber pendapatan masyarakat lokal.(journal.polbangtanyoma.ac.id)
Jika Anda memerlukan akses lebih lanjut ke artikel-artikel tersebut atau informasi tambahan mengenai konservasi dan pemanfaatan Arenga australasica di Sangihe, saya siap membantu.