ARABABU SANGIHE
ARABABU SANGIHE
oleh: Alffian Walukow
ARABABU : alat musik tradsi Sangihe kelompok alat musik melodis yang dibunyikan dengan cara digesek. Dawai dan penggesek terbuat dari bahan serat pisang Abacca atau Musa Textillise atau Manilla Hemp atau "Hote" dalam bahasa Sangihe.
Membran, genderang atau selaput terbuat dari "salut" bambu.
Musik ini lahir sebagai musik tunggal, lalu kemudian di ansambelkan bersama beberapa alat musik lainnya.
Arababu adalah kosa kata serapan asing dari kata "rebab" atau "arbab".
Jenis rebab pertama dikembangkan di daerah timur tengah, selanjutnya berkembang bersama dalam kebudayaan Islam.
Masuk ke Indonesia menjadi musik Nusantara dengan Nama,Bentuk,Teknik da Fungsi yang berbeda di setiap daerah.
Alat musik serupa ini, bukan cuma di Sangihe saja melainkan menyebar diberbagai suku di Nusantara.
Pengembangannya di Sangihe bukan cuma di kampung Manumpitaeng saja,melainkan disemua seluruh kepulauan Sangihe.
Tetapi hanya kampung Manumpitaeng saja yang sanggup menjaga dan terus mewariskannya.
Mengapa musik ini ceoat hilang dan punah? Karena dianggap sebagai bentuk "kekafiran".
Setelah alat ini dikembangkan di Sangihe, mengalami adaptasi luarbiasa dengan tradisi musikal dan ritual adat Sangihe sehingga menjadi lebih unik.
Sejak diansambelkan, komposisi musik ini kemudian dikenal sebagai 'musik oli" dari nama yang sebenarnya adalah "Lide"
Fungsi :
1. Musik penyembahan dalam ritual adat, terutama dalam ????
2. Pengiring tari "lide" tari lide adalah???
3. Pengiring kesenian "medenden".
Medenden dari kata "denden" yang sama artinya dengan "dendang". Prosesi medenden adalah ???