Kweekschool Kaluwatu Sanngihe
Kweekschool Kaluwatu Sangihe
oleh : Alffian Walukow
Foto:
1 . Murid Kweekschool Kaluwatu tahun 1924.
2. Gedung sekolah : Kweekschool voor onderwijzers en voorgangers te Kaluwatu (groot sangii) setelah ditutup.
Jenjang pendidkan guru pada masa Hindia Belanda adalah:
1. HIK (Holandse Indische Kweekschool, atau sekolah guru bantu yang ada di semua Kabupaten) dan
2. HKS (Hoogere Kweek School, atau sekolah guru atas yang ada di Jakarta, Medan, Bandung, dan Semarang.
(J.E.Tatengkeng, satu-satunya orang Sangir yang bersekolah di Kweekschool Bandung)
3. Europese Kweek School (EKS, sebangsa Sekolah Guru Atas dengan dasar bahasa Belanda dengan maksud memberi ijazah untuk mengajar di sekolah Belanda, yang berbeda dengan HKS) yang hanya diperuntukan bagi orang Belanda atau pribumi yang mahir sekali berbahasa Belanda ataupun orang Arab/Tionghoa yang juga mahir sekali berbahasa Belanda, dan hanya ada satu di Surabaya.
Untuk kepulauan di Nusa Utara:
Kweekschool pertama kali dibuka di Pulau Siau pada tahun 1891, terdiri dari 12 orang murid.
Tahun 1908, kweekschool Siau ditutup.
Pada tahun itu juga kweekschool dialihkan ke Kaluwatu,Sangihe.
Guru yang mengajar Theologia adalah : F.Ferguson (calon pendeta).
Tahun 1913 terdapat 80 murid.
Tahun 1921, kedatangan guru dari Deli,Sumatera yaitu G.Smith dan H.J.Stocking dari Talaud.
Tahun 1928, H.J.Stocking mengalami sakit berat lalu di rawat di Rumaah Sakit Koningen Emma di Batavia, nyawanya tak tertolong lalu meninggal pada 9 Maret 1928.
Pada tahyn 1933 Kweekschol Kaluwatu ditutup.