Makam Imam Penanging
Imam Penanging,Imam Besar Islam Sangihe.
oleh: Alffian Walukow
Makam Imam Besar "PENAGING" dikawasan gugusan pulau Nipa Enggohe.
Makam ini pertama kali direnovasi oleh Bupati Tindas.
Jenazah Imam Penanging tidak dipikul menggunakan Keranda tetapi dipindahkan dari tangan ke tangan dalam barisan panjang pengikutnya dari Rumah sampai ke pemakaman di bukit.
Penanging adalah tokoh,ulama Islam terkemuka di kawasan kerajaan Tabukan diwilayah Utara.
Meski tokoh ini sangat terkenal, tetapi namanya belum pernah ditemukan dalam catatan-catatan resmi masa lalu.
Dalam lisan dituturkan bahwa Penanging adalah generasi ke - 2 penyebar agama Islam Tua sejak imam besar 'MASADE" atau "Masad" pergi ke Tuguis_Pilipina, membantu saudara-saudaranya dalam peperangan melawan Portugis di Mindanao.
Penyebaran ajaran Islam Tua atau Kaum Tua dilanjutkan oleh 3 dari 9 murid utama Imam Masade pada kurun waktu awal tahun 1700-an yaitu :
1. Hadung (...)
2. Makung (Makaangkung)
3. Biangkati
Sejak meninggalnya generasi pertama, penyebaran ajaran Kaum Tua dilanjutkan oleh Imam Penanging pada kurun waktu pertengahan tahun 1700 - akhir 1700.
Sejak tahun 1800 tidak ditemukan lagi dalam berbagai catatan Belanda tentang "Kaum Tua".
Sebagian penganut "Islam Al-Quran menganggap bahwa Imam Penanging adalah tokoh penyebar ajaran Islam, bukan penyebar ajaran "Islam Tua/Kaum Tua".
Sumber : Makaampo Ratundulage Madonsa.
Dalam catatan kisah sejarah perjuangan Imam Sembelehang Sandala perintis Sarekat Islam Sangihe sejak tahun 1800 hanya menyebut Imam Besar Islam yg sangat terkenal sampai ke Pilipina Selatan yaitu "Imam Tumbusang".
guru dari Imam Sembe.
Dimasa VOC akhir tahun 1600, (catatan Padthbruge) Belanda menyebut Islam dengan sebutan " Kaum Mohammaden", dan dalam catatan tersebut tidak ada nama Imam Masade.
Tetapi penganut Islam yang mereka sebut sebagai "Mohammaden" berada di kerajaan Lumauge (kini Moronge-Tabut), di kerajaan Saban/Sawang di Tukade Batu sampai ke Tariang Lama.
Dst...
Beberapa orang keturunan Imam Penanging kini bermukim di kampung Lenganeng diantaranya adalah keluarga MANOKA.