Emy Saelan

GRANAT TERAKHIR DITANGAN EMY SAELAN DAN LUKA HATI ROBERT WOLTER MONGENSIDI 

Tajamnya mata tentara KNIL, Emy tak gentar,
Granat terakhir, ditangannya tak pernah berkarat.
Demi bangsanya, ia takkan mundur,
Merah darah patriot, di dadanya berdetak kencang.

Langit temaram, sorot matanya tetap tajam,
Granat terakhirnya, harapan takkan padam.
Dalam kegelapan, ia berdiri tegar,
Menjemput takdir, berani melangkah maju.

Peluh bercucuran, tangannya tergenggam erat,
Granat terakhirnya, sebagai perisai pemberani.
Di medan kehormatan, dia takkan surut,
Meninggalkan jejak abadi, di bumi Makasar.

Dengan langkah mantap, Emy maju mendekat,
Granat terakhirnya, doa-doa tak terucap.
Bersedia berkorban, demi negeri tercinta,
Kisahnya bergema, dalam sejarah yang abadi.

Seruan kebebasan, menggema dalam hati Emy,
Granat terakhirnya, simbol perjuangan tak tergoyahkan.
Kemerdekaan bernyala, di matanya yang penuh semangat,
Semangatnya  tak akan padam.

Dalam gemuruh pertempuran, Emy melangkah,
Granat terakhir diledakkan didepan dadanya, diantara pasukan Harimau Indonesia.
Dia harus tewas,demi kehormatan  Bangsa.
Darahnya mengalirkan duka dan dendam dihati BOTE, sang  putra Bantik, dalam cinta yg tak lagi berbunga.

Sangihe,16 Agustus 2023






Postingan populer dari blog ini

Sangihe - Siau - Taghulandang sampai tahun 1939

Mengenal Gajah Purba Sangihe, Stegodon Pintarengensis

Fam Makaminan dan Perannya di Masa Lalu