Robert Wolter Monginsidi (Bote) sang putra Bantik

AKU BOTE, KEKASIHMU
kepada: Emy.S

Aku menulis baris-baris ini dengan tangan gemetar, di tengah hiruk-pikuk peluru dimedan pertempuran.
Hatiku penuh  cemas, tetapi aku ingin memberimu pesan terakhirku, sebelum pergi jauh.

Kata-kata ini adalah sisa-sisa kasih sayangku yang ingin kuberikan kepadamu. Meski kita dipisahkan oleh jarak yang jauh dan waktu yang tak dapat diubah, cintaku padamu tak pernah luntur. Aku ingin kau tahu betapa berartinya kamu dalam hidupku dan betapa beruntungnya aku kau cintai.

Harapanku adalah agar kau tetap kuat dan tabah menghadapi segala rintangan yang mungkin datang. 
Aku tahu ini bukanlah akhir yang kita impikan, tetapi aku percaya bahwa cinta kita akan terus hidup dalam ingatan dan hati mereka yang kita tinggalkan.

Jika aku harus pergi, ingatlah aku dengan senyuman. Ingatlah semua  cerita indah, semua tawa dan tangis yang kita alami bersama. 
Aku hanya bisa bermipi tentang anak-anak kita akan tumbuh menjadi manusia yang pemberani.

Terimalah cinta dan ucapan terakhirku, 
Ketahuilah bahwa aku akan selalu mencintaimu, di dunia ini dan dunia lain. 
Walaupun aku takkan berada di sampingmu lagi, percalah cinta kita akan baik-baik saja.
Dengan seluruh cintaku,

Merdeka atau Mati 

[R. W. M. kekasihMu)
Sangihe, 15 Agustus 2023.

Postingan populer dari blog ini

Sangihe - Siau - Taghulandang sampai tahun 1939

Mengenal Gajah Purba Sangihe, Stegodon Pintarengensis

Fam Makaminan dan Perannya di Masa Lalu