oriolus chinensis celebensis
Oriolus chinensis celebensis (Black-naped Oriole—subsp. Sulawesi)
Ringkasan taksonomi & nama
- Nama
ilmiah (subsp.): Oriolus chinensis celebensis
- Otoritas:
(Walden, 1872) – awalnya dideskripsikan sebagai spesies terpisah, kini
diperlakukan sebagai anak-jenis O. chinensis. (Wikipedia)
- Famili:
Oriolidae (kepodang/oriol lama dunia). (animaldiversity.org)
- Nama
Indonesia umum (spesies): Kepodang kuduk-hitam. (oiseaux.net)
Sebaran (subsp. celebensis)
Endemik kawasan Sulawesi daratan dan pulau-pulau satelit di
sekitarnya. Kompilasi basis data taksonomi menempatkan celebensis di
Sulawesi serta Bangka, Talisei, Lembeh, Kep. Togian (lepas pesisir timur laut),
juga Muna dan Buton (pesisir tenggara). (avibase.bsc-eoc.org)
Daftar subspecies yang mencakup celebensis untuk “Sulawesi dan
pulau-pulau terdekat” juga tercantum dalam Oiseaux.net dan Wikipedia yang
merujuk daftar IOC. (oiseaux.net, Wikipedia)
Habitat & elevasi
Menghuni hutan dataran rendah sampai pegunungan, hutan
sekunder, mangrove, kebun/permukiman berpohon. Catatan lapangan (Opus
BirdForum) menyebut hingga ±1.600 m; sumber lain untuk spesies menyebut
hadir dari dataran rendah sampai montane dan kawasan terdegradasi. (BirdForum, oiseaux.net)
Ciri morfologi (berdasar spesies, relevan untuk celebensis)
- Ukuran:
panjang tubuh sekitar 28 cm; berat 65–100 g. (oiseaux.net)
- Warna
umum: dominan kuning keemasan; topeng hitam lebar dari mata
yang bersambung ke tengkuk (black-nape); sayap banyak bagian hitam
dengan tepi kuning pada bulu tertentu; paruh merah muda kekar.
Jantan dan betina mirip, betina biasanya lining sayap lebih kehijauan;
remaja lebih kusam dan bercoret di bawah. (Wikipedia)
- Catatan
variasi: perbedaan antar-anak-jenis di Wallacea umumnya halus (nuansa
ton kuning/kehijauan, pola tepi sayap), sehingga lokasi sering jadi
petunjuk identifikasi praktis terhadap celebensis versus tetangga
dekatnya (mis. frontalis, stresemanni, boneratensis).
Uraian subspecies untuk Indonesia ada dalam Eaton et al. (2021) – Birds
of the Indonesian Archipelago. (lynxnaturebooks.com,
ResearchGate)
Suara & perilaku makan
Suara khas oriole: siulan bening, melankolis; pola nada
bervariasi antar populasi. Diet omnivora dengan porsi besar buah ara
(Ficus)/beri serta serangga besar; perilaku ini luas dilaporkan
untuk spesies O. chinensis. (BirdForum)
Status konservasi
Secara global (spesies O. chinensis) berstatus Least
Concern (LC) di IUCN Red List/BirdLife (penilaian 2018), dengan
sebaran luas dan populasi besar, meski perdagangan burung daerah tertentu jadi
tekanan lokal. (BirdLife
DataZone, iucnredlist.org)
Catatan taksonomi & referensi daftar
- Daftar
subspecies & cakupan wilayah untuk O. chinensis di Wallacea
(termasuk celebensis) tercantum dalam IOC World Bird List
(dirujuk via Oiseaux.net/Wikipedia) dan basis data Avibase
(berbasis Clements/eBird) yang menegaskan persebaran celebensis di
Sulawesi dan pulau-pulau satelit yang disebut di atas. (oiseaux.net, Wikipedia, avibase.bsc-eoc.org)
Sumber ilmiah utama
- Avibase
– entri Oriolus chinensis celebensis (cakupan wilayah Sulawesi
& pulau-pulau sekitar; basis Clements). (avibase.bsc-eoc.org)
- Oiseaux.net
– lembar spesies Oriolus chinensis (biometri; daftar subspecies
berdasar IOC). (oiseaux.net)
- BirdLife
International/IUCN Red List – fakta spesies & status konservasi O.
chinensis (LC). (BirdLife
DataZone, iucnredlist.org)
- IOC-linked/Wikipedia
– ringkasan taksonomi, otoritas subspecies celebensis (Walden,
1872) dan daftar subspecies Wallacea. (Gunakan dengan kehati-hatian;
memuat sitiran ke IOC v7.1). (Wikipedia)
- Eaton, J.A. et al. (2021) Birds
of the Indonesian Archipelago, 2nd ed. – panduan lapangan yang menggambarkan
semua subspecies Indonesia secara rinci (deskripsi, peta). (lynxnaturebooks.com,
ResearchGate)
- BirdForum Opus – ringkasan habitat/elevasi (hingga
±1.600 m) dan kebiasaan umum. (Sumber sekunder komunitas, berguna
sebagai penunjang). (BirdForum)
Catatan: untuk diagnosis morfologis per subspesies
yang lebih rinci (mis. perbedaan halus celebensis vs frontalis/boneratensis),
rujukan terbaik adalah Eaton et al. 2021 dan monografi/“Birds of the
World” (berbayar).