Raja Terakhir Kerajaan Siau : I TUANG PARENGKUAN

 





I  TUANG  PARENGKUAN

 

Asal, Latar Belakang, & Pengangkatan

  • Asal-usul: Frans Pieter Parengkuan berasal dari Minahasa, yang saat itu termasuk Keresidenan Manado di masa Hindia Belanda. Ia sebelumnya menjabat sebagai bestuur assistent (asisten pegawai pemerintahan) di wilayah Sulawesi Tengah (Barta1.com, malesung.com).
  • Penempatan: Usai wafatnya Raja Aling Janis (Januari 1935), ia diangkat sebagai raja ad-interim (sementara) oleh Residen Manado, Anton Philip van Aken. Ia kemudian diresmikan sebagai raja definitif pada tahun 1940 (Barta1.com, adrianuskojongian.blogspot.com).

Masa Pemerintahan & Kebijakan Penting

  • Masa pemerintahan: Sekitar 1936 hingga 1945 (sebagai raja ad interim dan kemudian definitif) (eddiedandel.blogspot.com, adrianuskojongian.blogspot.com).
  • Ketahanan pangan: Ia membangun pusat logistik di Mburake, dekat Danau Kapeta. Menurut saksi hidup dan laporan sejarawan lokal, ia membangun lumbung pangan di sejumlah desa dengan cadangan hingga 6.000 karung padi, yang membantu kerajaan menghadapi krisis pangan tahun 1941 akibat Perang Dunia II (Barta1.com).
  • Infrastruktur & gotong royong: Memperkenalkan budaya mapalose (gotong royong) dari Minahasa ke masyarakat Siau, dan mendorong pembangunan jalan lingkar pulau serta pengembangan komoditas seperti pala, kelapa, dan cengkeh (Barta1.com, malesung.com).
  • Pendekatan lingkungan: Ia membangun kediaman di Mburake karena ingin dekat dengan alam; kediamannya dibangun di lokasi yang memungkinkan ia mendengar "nyanyian alam" (Barta1.com).

Kondisi Politik & Perang

  • Era pendudukan Jepang: Ketika Jepang mengambil alih wilayah Sangihe, Talaud, dan Siau, Parengkuan berhasil lolos dari ancaman hukuman mati yang menimpa banyak pemimpin lokal (malesung.com).
  • Pasca perang & penghentian jabatan: Setelah pendudukan Jepang berakhir dan NICA (Belanda) kembali berkuasa, ia diberhentikan pada tahun 1945. Menurut salah satu catatan, pilihannya menikah dengan seorang gadis bangsawan Siau meski ia sudah menikah, memicu keberhentian tersebut (Barta1.com, malesung.com).
  • Warisan di tengah nasionalisme: Era pemerintahannya bersamaan dengan tumbuhnya pergerakan nasionalisme, termasuk pembentukan cabang PNI di Siau oleh GE Dauhan (keturunan bangsawan Siau). Ia dikenal mampu menjaga stabilitas antara tuntutan kolonial dan arus kebangsaan (Barta1.com, malesung.com).

Gelar & Penghormatan

  • Ia mendapat julukan “I Tuang Parengkuan”, yang artinya "Tuan Kami Parengkuan", sebagai ungkapan penghormatan dan kecintaan rakyat Siau kepadanya (Barta1.com, malesung.com).

Kelahiran, Kematian & Keluarga

  • Usia, kelahiran, dan kematian: Tidak ditemukan catatan publik resmi mengenai tanggal kelahiran atau wafatnya Frans Pieter Parengkuan dalam sumber-sumber yang tersedia.
  • Keturunan dan kerabat: Tidak terdapat data eksplisit mengenai istri, anak, atau garis keturunan Parengkuan. Beberapa tulisan menyebut dia menikahi seorang bangsawan Siau (selain istrinya sebelumnya), namun detail keluarga inti belum banyak diketahui secara publik.





Postingan populer dari blog ini

Kampung Tariang Baru,Tabukan Tengah, Pulau Sangihe, Rayakan HUT ke-133

PERIODISASI SEJARAH MINAHASA DAN CIKAL BAKAL PENGGUNAAN NAMA MINAHASA

MASAMPER SANGIHE: DARI MEBAWALASE KE PENTAS LOMBA