“Manusia 100 tahun di Sulawesi Utara: Jejak Para Centenarian”

“Manusia 100 Tahun di Sulawesi Utara: Jejak Para Centenarian”  di Sulawesi  Utara

Para Sesepuh yang Menjadi Saksi Hidup Perjalanan Zaman

Sulawesi Utara adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki konsentrasi cukup tinggi warga lanjut usia ekstrem (extreme longevity), terutama di wilayah-wilayah pedesaan Minahasa, Tomohon, Sangihe, dan Bolaang Mongondow. Tradisi makan alami, pola hidup bersahaja, kuatnya ikatan keluarga, dan kedamaian kampung menjadi faktor yang sering disebut para ahli kesehatan masyarakat sebagai penyebab tingginya harapan hidup regional.

Dalam rentang 2021–2025, berbagai media lokal—baik Tribun Manado, Manado Post, Sindo/Manado Line, BeritaManado, Suaramanadonews, Klik24, Kumparan Manado, hingga dokumen KPU, Pemkot Manado, Pemkab Minahasa—merekap banyak nama tokoh yang telah berusia 100 tahun atau lebih. Mereka bukan sekadar lansia; mereka adalah saksi hidup dari kolonialisme Belanda, kedatangan Jepang, perang Pasifik, kemerdekaan Indonesia, dan modernisasi Sulawesi Utara.

Berikut adalah daftar centenarian tertua di Sulawesi Utara yang tercatat dalam pemberitaan resmi periode 2021–2025.

 

1. Louisa Maritje Poli’i (“Oma Bobby”)

Lahir: 18 November 1918 – Kakaskasen Dua, Tomohon
Wafat: April 2021 (usia 102 tahun 5 bulan)
Tinggal: Tomohon

Oma Bobby dikenal luas setelah berbagai media lokal menyorot usianya yang mencapai lebih dari satu abad. Ia tumbuh pada masa kolonial Hindia Belanda dan menyaksikan seluruh fase sejarah Minahasa modern. Di lingkungan Gereja dan keluarga, ia dikenang sebagai sosok penyayang, lembut, dan menjadi rujukan moral bagi generasi muda.

Sumber:
• Tribun Manado – Pemberitaan wafatnya Oma Bobby, 2021
• Dokumentasi keluarga & Jemaat Kakaskasen Dua


2. One Molantong

Lahir: 1920 – Pangiang, Bolaang Mongondow
Usia: ±104 tahun (2024)
Domisili: Poyowa Besar, Kotamobagu

Namanya menjadi perhatian publik setelah KPU Kotamobagu menetapkannya sebagai pemilih tertua dalam kegiatan Coklit Pilkada 2024. Meski berusia lebih dari 100 tahun, ia tetap aktif mengikuti proses demokrasi. Dedikasinya menjadi simbol komitmen warga terhadap negara.

Sumber:
• KPU Kotamobagu – Berita Coklit 2024
• Klik24 & Tribun–Liputan pemilih tertua Pilkada


3. Bertha Mariantje Wowor (“Oma Beth”)

Lahir: ±30 Maret 1920
Usia: 101 tahun (2021), 102 tahun (2022)
Domisili: Pinaras, Tomohon – juga dikaitkan dengan Girian Indah, Bitung

Oma Beth diberitakan secara konsisten oleh media 2021–2022. Pada usia 101 dan 102 tahun, ia merayakan syukur panjang umur bersama keluarga dan gereja. Meski menggunakan kursi roda, ia tetap hadir dalam ibadah syukur—menjadi inspirasi bagi warga Tomohon dan Bitung.

Sumber:
• BeritaManado – Ulang Tahun 101 & 102 (2021–2022)
• Tribun Tomohon


4. Sam Tambun

Lahir: 30 November 1921 – Wiau Lapi, Minahasa Selatan
Usia: 104 tahun (2025)
Domisili: Wiau  Lapi, Minahasa Selatan

Sam Tambun dikenal sebagai sesepuh keluarga Tambun–Rompas. Seorang pria dengan usia ekstrem yang hidup melewati seluruh fase pembentukan negara. Ia dihormati sebagai simbol keteguhan dan teladan bagi generasi penerus di Minahasa Selatan.

Sumber:
• Dokumentasi keluarga Tambun–Rompas
• Berita desa & komunitas Minsel


5. Anna Johana Sumendap

Lahir: 17 Januari 1921 – Wiau Lapi
Usia: 101 tahun (2022)
Domisili: Wiau Lapi, Minsel

Oma Anna adalah penjaga tradisi keluarga Mokalu–Sumendap. Pada usianya yang ke-101, keluarga besar mengadakan syukur besar, menandai pencapaian usia langka di wilayah Minahasa Selatan.

Sumber:
• Dokumentasi keluarga
• Pemberitaan lokal Minsel


6. Maria Bolung

Lahir: 12 Juli 1921 – Ranowangko II
Wafat: 30 November 2023 (usia 102)
Domisili: Ranowangko II – Minahasa

Salah satu centenarian paling terkenal di Minahasa. Pada usia 100 tahun (2021), warga mengadakannya arak-arakan sebagai bentuk penghormatan. Banyak media menyebutnya sebagai “manusia tertua di Minahasa”.

Sumber:
• Tribun Manado – “Manusia Tertua Minahasa”
• Manado Post
• Video perayaan usia 100 (2021)


7. Jima Juma (“Oma Jima”)

Lahir: 1 Juli 1922 – Makassar (domisili lama di Sulut)
Usia: 100 tahun (2023) – Calhaj tertua Manado/Sulut

Pada tahun 2023, Oma Jima menjadi calon jemaah haji tertua dari Sulawesi Utara. Tabungan hajinya telah disiapkan sejak 2010 tetapi keberangkatan tertunda oleh batas usia dan pandemi.
Ia dikenal sebagai pribadi yang tekun beribadah, menjaga salat 5 waktu bahkan di usia sangat lanjut.

Sumber:
• Tribun Manado – “Calhaj Tertua Sulut 2023”
• Kemenag Sulut – Data keberangkatan haji
• Kumparan Manado


8. Magdalena Kowaas (“Oma Len”)

Lahir: 27 Mei 1922 – Ranowangko II
Usia: 102 tahun (2024)
Domisili: Ranowangko II

Oma Len menjadi salah satu perempuan tertua setelah wafatnya Maria Bolung. Pada 2025, ia diberi penghargaan khusus oleh seorang pengusaha Minahasa atas usia panjangnya. Ia dikenal ceria dan masih responsif meski sudah berusia lebih dari satu abad.

Sumber:
• Tribun Manado – Liputan 102 tahun
• BeritaManado – Apresiasi tokoh lansia


9. Naomi Sanger Liotohe

Lahir: 1920–1921 – Kolongan Beha, Tahuna (Sangihe)
Usia: 102 tahun (2022)
Domisili: Malalayang – Manado

Oma Naomi mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Manado sebagai warga tertua pada tahun 2022. Ia juga dikenal sebagai perintis kemerdekaan dan tokoh masyarakat Sangihe.

Sumber:
• Pemkot Manado – Penyerahan Piagam 2022
• BeritaManado & Manado Line


10. Gayus Rompah

Lahir: 1924 – Kima Atas, Mapanget
Usia: 101 tahun (2025)
Domisili: Kima Atas – Manado

Gayus Rompah menerima piagam penghargaan pada HUT 402 Kota Manado (2025). Ia tercatat resmi dalam data Disdukcapil Manado sebagai salah satu warga tertua.

Sumber:
• Pemkot Manado – HUT Manado 2025
• Tribun Manado


11. Martha Maun

Lahir: 7 Maret 1924 – Talaitad, Tareran
Usia: 100 tahun (2024)
Domisili: Minahasa Selatan

Martha Maun dikenal sebagai figur keibuan, sederhana, dan tenang. Perayaan 100 tahunnya diberitakan oleh media lokal dan menjadi momen historis keluarga besar.

Sumber:
• BeritaMinahasa Selatan 2024
• Dokumentasi keluarga


12. Esther Pakasi Kawilarang

Lahir: 1923
Usia: 100 tahun (2023), 102 tahun (2025)
Domisili: Touliang Oki – Eris, Minahasa

Pada 2023 diberitakan sebagai warga berusia 100 tahun, dan pada 2025 kembali muncul sebagai salah satu lansia tertua Minahasa.

Sumber:
• Suaramanadonews – “Oma Esther Genap 100 Tahun” (2023)
• Media komunitas Minahasa – laporan usia 102


KESIMPULAN UMUM

Para centenarian Sulawesi Utara mencerminkan:

1. Pola hidup sederhana & alami

Mayoritas tinggal di desa, konsumsi makanan lokal (ubi, jagung, ikan, sayur dari kebun).

2. Kekuatan ikatan keluarga

Kehadiran anak & cucu yang merawat intensif terbukti penting dalam kesehatan lansia ekstrem.

3. Ketahanan generasi pra-kemerdekaan

Mereka adalah generasi yang hidup disiplin, bekerja keras sejak kecil, dan memiliki rutinitas yang stabil.

4. Tradisi religius yang kuat

Doa, ibadah, dan kehidupan rohani menjadi fondasi keseharian hampir semua centenarian yang tercatat.


DAFTAR SUMBER VALID

Berikut adalah sumber-sumber utama yang digunakan dalam penelusuran data:

Media Lokal Sulawesi Utara

  • Tribun Manado (tribunmanado.co.id)
  • Manado Post / manadopost.id
  • BeritaManado.com
  • Klik24 & Kilas Kotamobagu
  • Suaramanadonews.com
  • Manado Line / Sindo Manado
  • Kumparan Regional Manado

Dokumen & Instansi Resmi

  • KPU Kotamobagu – Data pemilih tertua Coklit 2024
  • Disdukcapil Kota Manado – Data warga tertua HUT Kota
  • Pemkot Manado – Piagam penghargaan lansia tertua
  • Kemenag Sulut – Data Calhaj tertua 2023

Dokumentasi keluarga & komunitas

Beberapa centenarian hanya tercatat dalam pemberitaan keluarga, video syukur 1 abad, atau publikasi gereja.

 












Postingan populer dari blog ini

Kampung Tariang Baru,Tabukan Tengah, Pulau Sangihe, Rayakan HUT ke-133

PERIODISASI SEJARAH MINAHASA DAN CIKAL BAKAL PENGGUNAAN NAMA MINAHASA

MASAMPER SANGIHE: DARI MEBAWALASE KE PENTAS LOMBA