KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN DAN TRADISI BERBURU KEPALA MANUSIA DALAM KEPERCAYAAN TUA MINAHASA
KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN DAN TRADISI BERBURU KEPALA MANUSIA DALAM KEPERCAYAAN TUA MINAHASA Di jantung tanah Minahasa, Sulawesi Utara, kepercayaan kuno masyarakat Alifuru menyimpan pandangan yang unik dan sarat makna tentang kehidupan setelah kematian. Bagi mereka, kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah perjalanan menuju dunia lain yang sangat ditentukan oleh status sosial seseorang semasa hidup. Orang miskin, setelah menghembuskan napas terakhir, dipercaya akan menuju ke hutan dalam keadaan tanpa tujuan, sebuah keadaan yang disebut mange witi talun . Di sana, roh mereka terus mengembara tanpa arah, hidup dalam bayang-bayang rimba yang sunyi. Sebaliknya, orang kaya dianggap memiliki jalan yang lebih terhormat. Mereka dipercaya naik ke kasendukan , dunia atas atau surga, tempat roh-roh terhormat bersemayam. Pengorbanan Manusia dan Pengayauan atau Mamu’is Kepercayaan akan kehidupan setelah mati juga berkaitan erat dengan praktik pengorbanan manusia, teruta...